RSS

Ayam Kampung dan Flu Burung di Indonesia



Ayam Kampung dan Flu Burung di Indonesia, Lagi-lagi terjadi berita heboh di dunia perunggasan kita, flu burung varian baru menyerang ribuan peternak bebek di beberapa kota besar di pulau jawa. Bagaimana dengan ayam kampung? seperti kita ketahui bersama ayam jenis ini biasa menjadi kambing hitam terjadinya kasus-kasus flu burung di indonesia, karena dipelihara secara liar dan tidak dikandangkan seperti ayam komersial lainnya.  

Ayam kampung dianggap sebagai peternakan rakyat yang paling tidak taat terhadap sistem pengendalian penyakit menular karena dipelihara tanpa dikandangkan dan disinyalir membawa dan media penularan penyakit dari satu tempat ke tempat lain. Mungkin jika yang membaca berita tersebut dari kalangan awam dan bukan pemerhati perunggasan maka akan sangat membenarkan teori tersebut, masyarakat luas juga akan beranggapan hal yang sama tentang kasus tersebut. Sebenarnya dari manakah asal muasal virus tersebut masuk ke indonesia?


Mungkin sudah banyak dari pembaca yang mengetahui jawabannya. Beberapa sumber yang diperoleh dinyatakan bahwa, virus sangat mudah sekali terbawa dari satu tempat ke tempat lain di belahan bumi ini melalui udara,air,tanah dan atribut wisatawan asing seperti sepatu, tas ,jaket dan sebagainya. Kabar baiknya virus sangat-sangat mudah inaktif/mati pada suhu dan kondisi keasaman yang tidak mendukung,serta virus hanya bisa tumbuh ber reproduksi dengan menempel pada inang/sel hidup. Sehingga sesungguhnya virus sangat mudah diantisipasi jika tidak menempel/hidup di sel inangnya.

Oleh sebab itu desinfeksi atau penyemprotan dengan cairan yang mempunyai kadar asam yang rendah sangat efektif dalam mengeliminasi adanya ancaman virus di sekitar kita. Informasi lebih lengkap tentang virus bisa ikuti cek di wikipedia.

Cukup heboh mungkin pemberitaan diluar sana, masyarakat kita selalu ditakut-takuti dengan sesuatu yang belum jelas adanya. Sehingga menyebabkan adanya efek sosial yang berdampak buruk terhadap psikologi orang-orang di wilayah yang kurang mendapat informasi yang cukup. Banyak kasus suspect yang akhirnya negatif diawali dengan berita yang cukup menghebohkan, sehingga masyarakat menjadi takut dan tidak tahu apa yang sebenarnya bahwa suspect adalah hanya bahasa keren dari kemungkinan terindikasi dan memerlukan pemeriksaan mendalam dan lengkap untuk pembuktiannya. Baru dinyatakan suspect oleh pemerintah sudah heboh disana sini. Beberapa sumber menyatakan bahwa kasus flu burung di itik ada unsur rekayasa karena adanya subclade baru yang jauh berbeda dengan varian virus flu burung yang pernah merebak di indonesia, belum lama juga ada laporan mengenai kematian ayam kampung secara mendadak di beberapa tempat.

Sebetulnya kasus flu burung pasti terjadi di cuaca-cuaca seperti ini, terutama di dunia perunggasan sudah seperti penyakit langganan, layaknya wabah ND/tetelo yang biasa menyebabkan kematian yang cukup banyak pada ayam. Hanya saja untuk virus ND sudah sangat lama sekali bercokol di indonesia, AI baru beberapa tahun terakhir merebak di indonesia, ya seperti senioritas lah,mana yang duluan datang pastilah sudah lebih dulu diteliti dan sudah lebih maju dan lebih baru mengenai efektivitas penggunaan vaksinnya. Meski kematian akibat wabah ND hampir sama dengan flu burung,yaitu mendadak mati dan jumlahnya dapat mencapai 100% pada populasi ayam yang tidak dilakukan vaksinasi, info selengkapnya klik disini.

Dijelaskan pula bahwa virus ini pertama kali ditemukan di inggris pada tahun 1926, jadi penyakit ini pun sebenarnya juga datang dari luar Indonesia layaknya Flu Burung, berbagai media bisa menjadi pembawanya, import ayam komersial dan ayam aduan mungkin juga bisa menjadi salah satu penyebabnya,wisatawan asing juga bisa, burung-burung liar pun juga demikian memiliki andil ketika mereka melakukan migrasi. Disadari atau tidak penyakit ini sudah masuk dan menjadi teman kita di dunia perunggasan,jadi kenapa harus takut? yang menjadi persoalan sekarang yaitu bagaimana meminimalisir efeknya, semua elemen harus sadar bahwa ini merupakan tugas kita bersama untuk menciptakan indonesia yang lebih baik.

Ayam Kampung, di tahun-tahun sebelumnya biasanya terjadi kematian di ayam kampung yang tidak dikandangkan,ayam kampung terkadang dijadikan kambing hitam penyebaran yang lebih meluas karena kondisinya yang bisa bebas berkeliaran di lingkungan masyarakat. Tak pelak banyak peternak di desa-desa menjadi ketakutan yang berakibat pada sosial-ekonomi masyarakat, padahal kita ketahui bersama ayam jenis ini biasa dipake sebagai tabungan hidup dan simpanan untuk acara-acara adat tertentu di kalangan masyarakat.

Jika kita merunut lagi dari awal maka sebetulnya ayam kampung hanyalah korban dari kasus-kasus flu burung, banyak unggas komersial lain yang terkena dalam jumlah yang jauh lebih besar namun jarang dipublish dan disorot. Apalagi saat ini masa pemerintahan kita sedang memasuki masa transisi, hawa panas politik sudah terasa sampai di tingkat masyarakat terbawah di negeri ini, dari berbagai kasus korupsi,penyalahgunaan kekuasaan sampai dengan masalah-masalah pribadi para pejabatnya.

Sadar atau tidak negeri kita tercinta sedang diuji, dengan berbagai bombardir kasus yang tidak jelas informasinya, kadang kebingungan sendiri melihat berita-berita di televisi,karena semua stasiun sudah ada pemilik masing-masing di partai politik. Kita harus lebih selektif dan cerdas memilah semua informasi yang kita dapatkan, meskipun juga saat kita membaca tulisan ini.

Kembali ke ayam kampung, pemerintah juga dipusingkan dengan keengganan peternak untuk melaporkan kasus kematian kepada dinas setempat, lho kenapa bisa begini? pasti ada alasan mereka tidak mau melaporkan, bagaimana tidak? seharusnya informasi mengenai kasus seperti ini sebelum dirilis di media seharusnya dikonfirmasi dulu kepada ahlinya,dalam hal ini laboratorium resmi yang mempunyai wewenang tentunya, jangan belum apa-apa sudah divonis begini dan begitu. Peternak pun yang paling banyak dirugikan, pasti akan terjadi gejolak harga jika rilis informasinya tidak sesuai, sudah jatuh tertimpa tangga pula kalau begitu.

Untuk kedepan harus lebih dipertegas dan diperjelas tugas dan fungsi masing-masing lembaganya, menerapkan sistem menejemen right man on the right place bahasa beken-nya. Beban dan tugasnya disesuaikan dengan bidang masing-masing, masih sering kita jumpai superman yang melakukan banyak bidang dalam satu atap,ayolah kita pasti bisa menjadi lebih baik, karena pada hakekatnya Indonesia itu negara Agraris dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah, Maju terus peternak Ayam Kampung Indonesia.

0 comments:

Posting Komentar

Kontak Kami

Nama

Email *

Pesan *